Selasa, 20 April 2010

PERSOALAN PERMASALAHAN DI PERBATASAN

Indonesia Merupakan Negara yang memiliki wilayah perairan sangat luas.Luasnya wilayah laut Indonesia itu menyimpan segunung masalah yang harus segera diselesaikan. Di samping tumpang tindihnya perundang-undangan nasional, peraturan/kebijakan antar-departemen, juga perkara internasional yang belum terselesaikan, seperti penetapan batas wilayah laut Indonesia dengan Negara-negara tetangga.
Selain terkait dengan kepentingan internasional, Indonesia sebenarnya menghadapi beberapa persoalan latent dengan sesama negara anggota Asean. Penyebabnya selain karena perbedaan kepentingan masing negara yang tak dapat dipertemukan, juga karena berbagai sebab lain yang muncul sebagai akibat dinamika sosial politik dimasing-masing negara. Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina, mungkin saja bisa bekerjasama dalam mengatasi persoalan aksi terorisme di kawa-san ini. Namun, sikap masing-masing negara tentu akan berbeda dalam soal tenaga kerja illegal, illegal loging, pelanggaran batas wilayah dalam penangkapan ikan, dan sebagainya.
Hal yang sama juga bisa terjadi dengan Singa-pura dalam soal pemberantasan korupsi, penyelundupan dan pencucian uang. Sedangkan dengan Ti-mor Leste masalah pelanggaran hak asasi manusia dimasa lampau dan lalulintas perbatasan kerap masih jadi ganjalan bagi harmonisasi hubungan kedua negara.
Mengenai pengendalian pelayaran di kawasan Asia Tenggara, hingga kini Singapura tetap keras menolak usulan Indonesia untuk mengalihkan seba-gian lalu lintas pelayaran kapal berukuran besar dari Selat Malaka ke Selat Lombok/Selat Makasar. Padahal jalur pelayaran di selat ini tidak hanya diper-gunakan untuk armada niaga tetapi juga bagi kapal perang. Dan Indonesia tentu ikut terganggu bila ka-pal-kapal perang dari dua negara yang sedang bertikai berpapasan di perairan Indonesia.
Dalam satu dekade terakhir tampak adanya upaya beberapa negara Asean telah melipatgandakan kekuatan militernya. Terutama Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
Dari beberapa data tampak bahwa dalam aspek persenjataan, Thailand menunjukkan peningkatan yang signifikan diantara negara-negara di Asia Teng-gara. Untuk memperkuat angkatan laut, misalnya negara gajah putih ini telah memiliki kapal perang canggih, dan siap beroperasi hingga sejauh di atas 200-300 mil demi mengamankan kepentingan negaranya. Tentu, termasuk menjaga keselamatan nelayan Thailand yang banyak beroperasi di perairan teritorial Indonesia.
Malaysia juga tak ketinggalan menambah armada perangnya. Angkatan Tentara Laut Diraja Malaysia, setidaknya dengan memiliki beberapa freegat dan korvet baru. Dengan penambahan kekuatan, kedua negara tersebut sangat berpeluang jadi mitra negara-negara maju demi mengimbangi Indonesia dalam soal pengamanan kawasan Asia Tenggara.
Dengan berbagai perkembangan itu, maka tantangan Indonesia dalam aspek pertahanan dan keamanan negara jadi berat. Indonesia selain dituntut mampu mempertahankan keamanan dalam negerinya, juga mesti dapat memainkan peran yang berarti demi terpeliharanya keamanan regional di Kawasan Asia Pasific. Padahal disisi lain, kekuatan elemen pertahanan dan keamanan Indonesia tidak dalam kondisi prima. Baik dari aspek kemampuan sumber daya manusianya maupun dari segi kesiapan materil dan dukungan finansial. Inilah kondisi dilematis yang dihadapi Indonesia dewasa ini yang patut segera dicari jalan keluarnya.

Reference : http://www.tnial.mil.id/
PERJANJIAN DI WILAYAH PERBATASAN

Istilah pintu gerbang (gate) sebenarnya identik dengan suatu bangunan yang akan dilalui/dilewati apabila kita memasuki areal tertentu apakah kantor, desa atau kota, dan biasanya pintu gerbang meru-pakan suatu bangunan yang kokoh dan cukup megah serta sekitar gerbang pasti rapi dan indah. Tujuan dari bangunan pintu gerbang adalah untuk menimbulkan image atau kesan yang baik atau positif bagi orang yang akan masuk areal tersebut terhadap penilaian daerah/wilayah yang dimasuki. Demikian juga dengan daerah perbatasan kita maka hendaklah kita ibaratkan sebagai pintu gerbang masuk negara kita sehingga perlu adanya semacam kesan juga, untuk itu perlu adanya pembangunan yang terencana secara integral dari beberapa aspek tidak hanya melihat dari sisi ekonomi saja. Karena masalah perbatasan di laut akan berpengaruh tidak hanya saja bersifat lokal tetapi juga secara nasional dan bahkan internasional karena sangat berkaitan dengan negara lain.
Menjadikan daerah perbatasan sebagai pintu gerbang yang indah dan nyaman, cantik maka sya-rat yang utama harus dipenuhi adalah penduduk daerah perbatasan harus sejahtera, tidak mungkin daerah perbatasan bagus dan nyaman apabila penduduknya masih miskin/tidak sejahtera, yang ada mungkin hanya kekumuhan dan aktifitas kriminal dan kegiatan ilegal. Untuk itu faktor utama pem-bangunan daerah perbatasan adalah pendekatan kesejahteraan. Masalah kesejahteraan tidak terlepas dari pembangunan ekonomi artinya daerah-daerah perbatasan perlu dibangun sarana dan prasarana yang menunjang perekonomian bahkan kalau perlu sebaiknya pembangunan pabrik-pabrik industri lebih baik di daerah-daerah perbatasan dari pada di daerah pusat. Pembangunan pabrik-pabrik di daerah ter-sebut harus disesuaikan dengan keberadaan SDA yag ada artinya jenis pabrik yang dibangun adalah yang memanfaatkan SDA yang ada di daerah perbatasan tersebut. Adanya pabrik-pabrik diperbatasan akan menarik penduduk-penduduk dari daerah lain mengadu nasib bekerja di daerah perbatasan, hal ini akan menyebabkan timbulnya komunitas baru yang bersifat pluralis serta akan terjadi akulturasi antar pendatang dan penduduk setempat, sehingga lebih mudah membuat rasa sentimen kebersamaan nasi-onalisme Indonesia asalkan yang utama kesejahteraan terjamin.
Demikian juga kesejahteraan di daerah perbatas-an akan sulit terwujud apabila keamanan tidak ter-jamin, artinya banyaknya gangguan-gangguan dalam aktifitas pembangunan akan sulit mewujudkan kesejahteraan, baik gangguan itu sifatnya dari dalam negeri maupun dari luar negeri atau bahkan lebih ekstrim lagi adanya pihak asing yang ingin menikmati atau mencuri kekayaan alam yang ada di daerah perbatasan. Untuk itu perlu juga dibangun fasilitas-fasilitas Hankam (Pertahanan dan Keamanan) untuk dapat melindungi kegiatan industri sekaligus menjaga keutuhan wilayah kedaulatan negara. Pangkalan-pangkalan militer di perbatasan selain tujuan utama untuk membuat deterence bagi negara tetangga/asing apabila ingin berniat jahat, sekaligus dapat berfungsi melindungi kegiatan perekonomian dari tindakan-tindakan ilegal. Suatu kebijakan yang sangat tepat jika TNI Angkatan Laut berencana membangun pangkalan-pangkalannya di daerah-daerah terluar perbatasan seperti di Tarakan, Mempawah dan sebagainya, demikian juga dengan TNI Angkatan Darat yang membangun batalyon- batalyon baru di daerah perbatasan. Hal ini merupakan suatu strategi pertahanan negara yang bagus dengan sistem benteng. Sesuai dengan UU Nomor 3 Tahun 2002 pasal 3 ayat 2 dan UU Nomor 34 tahun 2004 pasal 1 bahwa, pertahanan negara disusun dengan memperhatikan geografi Indonesia sebagai negara kepulauan, sehingga berdasarkan UU tersebut maka pemerintah dalam melaksanakan pertahanan negara harus menitikberatkan pada medan laut sebagai connections waters sebagai negara kepulauan, sebab jika laut terganggu eksistensi NKRI akan terganggu. Untuk itu perbatasan-perbatasan di laut harus dipagari/dijaga yang selama ini belum ada perjanjian batas negara yang jelas di laut dengan negara tetangga.
Apabila militer sebagai kekuatan inti pertahanan di perbatasan-perbatasan didukung oleh penduduk/rakyat dengan perekonomian yang baik, maka akan terwujud suatu benteng pertahanan yang kokoh. Kerena hakekat hankamneg adalah sistem pertahanan keamanan rakyat semesta yaitu melibatkan unsur rakyat dalam pertahanan negara. Semua kemampuan yang dimiliki negara baik SDM (militer dan rakyat) maupun SDA merupakan modal utama pertahanan dan keamanan negara.

Reference : http://www.tnial.mil.id/
Pengaruh Perkembangan Teknologi terhadap Nilai–nilai Budaya Di Indonesia

Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai budayanya, mungkin itu adalah istilah yang tepat untuk menggambarkan begitu beragamnya budaya orang Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke. Beribu – ribu pulau, suku, bahasa, adat, membuat Indonesia menjadi salah satu daya tarik dan Negara yang paling kaya dipandang dari budayanya. Secara matematis kita tidak dapat menghitung betapa melimpahnya kekayaan budaya kita
Dipandang dari adatnya ke-Timuran-nya maka Indonesia sangat berbeda dengan daerah yang ada di Barat, rata – rata orang Timur sangat menjunjung tinggi nilai – nilai budayanya sendiri sebagai aset untuk melestarikan daerah dan budayanya secara turun – temurun. Nilai – nilai budaya yang secara turun – temurun yang dimaksud adalah Sopan, Santun, Taat, Menghormati, Menghargai, Menjunjung Tinggi Adat, Tata Krama Pergaulan, dan lainnya yang menjadi ciri khas orang Indonesia. Kebiasaan mengalah, menghargai jasa orang lain, menghormati hak milik orang merupakan gambaran betapa orang Indonesia merupakan bangsa yang sangat menjunjung tinggi budayanya. Bagi orang Indonesia budaya adalah jembatan menuju kesuksesan, budaya adalah tempat untuk mencari solusi jika terdapat permasalahan, budaya adalah harta yang tak ternilai harganya.
Perubahan dalam hidup boleh terjadi akan budaya dengan nilainya yang tak terhingga akan tetap menjadi simbol bagi orang Indonesia dalam kehidupannya. Terbukti walaupun kemajuan begitu pesat saat ini akan tetapi dalam setiap kesempatan tetaplah budaya dikedepankan dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan.
Pada prinsipnya setiap perkembangan dan kemajuan dalam segi apapun baik adanya, setiap manusia menginginkan perubahan pun demikian dalam konteks kehidupan bermasyarakat.
Dari sekian banyak bidang ada dan berpacu untuk kemajuan salah satunya adalah bidang teknologi, yang menghadirkan perubahan dan kemajuan untuk selanjutnya digunakan oleh manusia. Beragam teknologi yang diciptakan memungkinkan manusia untuk bebas memilih apa yang diinginkan.
Perkembangan teknologi seperti yang sudah tersaji diatas tentu membawa perubahan yang begitu baik dan pesat dalam kehidupan manusia. Perkembangan itu baik adanya jika sesuai dengan apa yang diharapkan. Bagaimana jika perkembangan teknologi membawa pengaruh negatif dalam hidup manusia ? apakah pengaruh negatif dari teknologi mempengaruhi pergeseran nilai – nilai budaya dalam kehidupan manusia ? Kedua pertanyaan ini menjadi wajar apabila kita perhatikan dengan seksama dampak dari kemajuan saat ini.
Tidak dipungkiri bahwa perkembangan teknologi saat ini juga membawa pengaruh yang kurang baik atau negatif dalam kehidupan manusia. Kehadiran tekologi yang sedemikian canggih membuat masyarakat umum mempunyai begitu banyak pilihan untuk memilih apa yang dikehendakinya.
Pertanyaan kedua apakah pengaruh negatif teknologi mempengaruhi bergesernya nilai – nilai budaya dalam masyarakat, jawabannya iya. Teknologi diciptakan oleh manusia untuk dapat memenuhi kebutuan manusia itu sendiri, akan tetapi pada perkembangan selanjutnya justru teknologi tersebut disalah gunakan. Misalnya lewat teknologi internet atau dunia maya orang akan semakin mudah mengakses situs – situs porno yang justru itu datang dari kaum muda, hal ini tentu membuat pergeseran norma asusila dalam hidup kaum muda tersebut. Ini menjadi satu contoh dari sekian banyak contoh yang ada dalam kehidupan sehari hari masyarakat.
Contoh lain adalah dampak teknologi adalah dalam bidang militer, berpuluh – puluh macam senjata dicipatakan untuk membunuh manusia, kemana larinya budaya untuk saling menolong, menghargai sesama manusia kalau teknologi yang diciptakan justru dipakai untuk membunuh manusia sendiri. Yang paling hangat dalam ingatan kita tentunya kasus penculikan dan perkosaan yang dilakukan oleh pelajar beberapa waktu lalu yang justru dilakukan setelah pada mulanya berkenalan lewat media teknologi jejaring sosial online facebook. Dengan begitu mudahnya orang dapat mengakses informasi diri dan menyebarluaskan kepada sesama teman, akibatnya prostitusi pun dapat dilakukan lewat dunia maya ini yang justru merupakan efek dari perkembangan teknologi modern. Dan masih banyak lagi contoh betapa perkembangan teknologi yang begitu canggih justru disalah gunakan mengakibatkan bergesernya nilai – nilai budaya umat manusia itu sendiri.
Dalam upaya mempertahankan nilai nilai budaya dalam lingkungan masyarakat tentunya dibutuhkan kerja yang eksta, mengingat bahwa nilai – nilai budaya dalam masyarakat menentukan pula perkembangan kehidupan sosial masyarakat itu sendiri. Mereka yang mampu bertahan di tengah kehidupan teknologi yang semakin canggih tentunya akan mendapatkan kehidupan yang diinginkan, demikian sebaliknya.
Bagaimana upaya mempertahankan nilai – nilai budaya dalam kehidupan masyarakat ? ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh manusia dalam upaya membentengi diri dari arus negatif teknologi. Beberapa hal tersebut antara lain :
1. Memperkenalkan pentingya nilai – nilai budaya kepada anak sejak usia dini
2. Memberikan pemahaman kepada anak, masyarakat dan elemen lainnya betapa vitalnya nilai – nilai budaya terhadap kehidupan
3. Memberikan batasan terhadap hal yang bersifat negatif yang masuk dalam hidup dan kehidupan suatu masyarakat
4. Menjadikan nilai – nilai budaya sebagai ujung tombak dari norma kehidupan keluarga dan masyarakat
5. Menjunjung tinggi nilai – nilai budaya
6. Memandang teknologi dengan segala kemajuan dan perubahannya dalam arti yang positif
7. Menggunakan fasilitas kemajuan teknologi untuk hal yang baik dan positif
8. Sebagai orang tua wajib untuk memberikan pengawasan ekstra kepada anak, baik dalam penggunaan teknologi atau pergaulan sehari-hari.
Memang dalam penerapannya terkadang sulit untuk mengikuti keinginan dibanding kata hati, akan tetapi untuk hidup yang lebih baik kita dituntut untuk melakukan perubahan dalam hidup kita.
Setinggi apapun kemajuan teknologi yang ditawarkan kepada kita akan tetapi kita salah menggunakannya tentu akan membuat hidup kita menjadi salah kaprah, justru teknologi tersebut akan menyesatkan hidup kita sehingga nilai – nilai budaya hidup kita tidak lagi sesuai dengan yang kita harapkan dan yang kita jalani selama ini,dan pada akhirnya ada yang harus dikorbankan dari kejadian tersebut.

Reference : http://sosbud.kompasiana.com/
SENSUS PENDUDUK 2010


Jakarta, Kompas – Badan Pusat Statistik kembali mengadakan sensus penduduk pada tahun 2010. Berbeda dari pelaksanaan sensus penduduk sebelumnya, Sensus 2010 akan mempertimbangkan berbagai indikator Tujuan Pembangunan Milenium serta data penduduk yang detail.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan seusai acara sosialisasi Sensus 2010 mengatakan, pendataan penduduk tersebut akan memberikan gambaran jumlah, dinamika, dan kemajemukan penduduk sehingga memungkinkan untuk menganalisis struktur penduduk.
Hasil pendataan nantinya ditujukan pula sebagai bahan evaluasi pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (MDG’s) hingga tingkat wilayah administrasi terkecil desa atau kelurahan. Target Tujuan Pembangunan Milenium, antara lain, penurunan tingkat kemiskinan dan kelaparan, pendidikan, angka kematian anak, angka kematian ibu, serta kesetaraan jender.
”Jika hanya menggunakan survei, sangat sulit melihat perkembangan pencapaian tujuan pembangunan milenium sesungguhnya karena survei sifatnya representasi dari populasi,” ujar Rusman, Senin (7/12).

Oleh karena itu, dibandingkan dengan sensus tahun 2000 yang menggunakan 17 variabel, pada sensus tahun 2010 variabel yang digunakan mencapai 43 varibel. Terdapat tambahan variabel soal lain yang lebih detail, mulai dari soal pendidikan seperti buta huruf hingga tingkat kematian ibu. Dengan kata lain, pendataan lebih komprehensif.

Data terkait pemberantasan kemiskinan yang juga menjadi salah satu Tujuan Pembangunan Milenium juga dapat dirumuskan dari hasil sensus tersebut. ”Dulu pengucuran Bantuan Langsung Tunai bagi masyarakat miskin menggunakan, antara lain, indikator kondisi rumah. Dengan sensus mendatang, beberapa variabel lain dapat digunakan untuk memotret kondisi kemiskinan, tingkat pendidikan, dan status pekerjaan,” lanjut Rusman.

Rusman mengatakan, sensus kali ini jauh lebih ambisius. Data yang tersedia nantinya sampai menampilkan nama dan alamat. ”Sebagai contoh, data kecacatan, misalnya, akan diketahui nama, jenis cacatnya, dan tempat tinggalnya, sehingga institusi yang akan intervensi lewat program dapat lebih mudah untuk tepat sasaran,” ujarnya.

Data-data mikro seperti itu bermanfaat untuk penyusunan kebijakan dan menjadi acuan banyak kalangan. Adapun biaya penyelenggaraan sensus adalah sekitar Rp 3,3 triliun dari APBN.
Pelaksanaan sensus

Dalam sosialisasi, Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Arizal Ahnaf mengungkapkan, dalam Sensus 2010, pendataan penduduk dilakukan pada 1-31 Mei 2010. Selain mendata penduduk di tempat mereka biasa tinggal (minimal enam bulan), pada 15 Mei 2010 secara de facto akan dilakukan pengumpulan data secara serentak untuk penduduk yang tidak menetap, seperti tunawisma, anak buah kapal berbendera Indonesia, penghuni perahu, masyarakat terpencil, dan pengungsi.

Dia mengatakan, sensus penduduk tahun 2010 setidaknya melibatkan responden penduduk sekitar 232 juta di 64 juta rukun tetangga dengan jumlah blok sensus 726.000 blok.
Kepala BPS Rusman Heriawan mengatakan, pihaknya akan merekrut petugas pencacah yang dinilai layak untuk menyensus penduduk. BPS akan mempekerjakan mereka memakai sistem kontrak dengan upah Rp 3 juta per bulan. BPS memperkirakan membutuhkan 700.000 petugas lapangan.

Mereka akan mendatangi semua rumah untuk mencatat nama penghuni dan alamat. Data sensus akan menjadi tolok ukur yang dipakai untuk kuantifikasi data sampai tahun 2020. ”Pendataan ini sangat monumental. Sekali tidak sempurna, data penduduk 10 tahun lagi tidak akan akurat,” ujar Rusman.

Pencacahan orang yang bekerja hanya akan menyangkut hal-hal yang umum. BPS hanya bertujuan mencatat apakah orang tersebut bekerja atau menganggur. Ada 20-an pertanyaan terkait bidang pekerjaan dan tidak akan menyentuh soal upah atau kelayakan hidup pekerja tersebut.

Data dasar sementara, seperti jumlah penduduk, sudah dapat diumumkan ke publik pada Agustus 2010. Data final dapat diperoleh paling lama satu tahun setelah sensus. Presiden RI direncanakan akan menyampaikan data jumlah penduduk Indonesia pada pidato kenegaraan 16 Agustus 2010. (INE/HAM)
Sumber: Kompas.com

Minggu, 14 Maret 2010

4.terpojoknya masyarakat kalangan bawah!!

Di indonesia saat ini segala perkembangan dalam bidang pembanguna semakin pesat apalagi bagi orang - orang yang mempunyai wawasan dan pendidikan yang cukup tinggi karena dapat membuka jalan bagi mereka untuk memperluas atau mengembangkanb bakat untuk mencari kebutuhan sehari - hari bagi mereka.


Namun disamping itu juga masih banyak orang ynag sangat kurang pengetahuan.Sehingga mereka tidak tahu lagi bagaimana mencukupi kebutuhan mereka.Dan pada akhirnya merekapun berfikiran pendek sehingga membuka jalan pikiran yang tidak baik demi mendapatkan hasil untuk mencukupi kebuuhan hidup mereka.Contohnya saja banya orang yang tidak punya pekerjaan dan pada akhirnya mereka mengambil jalan untuk mencuri dan yang lebih parah lagi,saat saat ini banyak sekali orang tua yang tega menjual anak kandungnya sendiri demi mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Padahal masih banyak pekerjaan yang halal bagi mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.Mungkin karena sudah kehabisancara untuk mendapatkan hasil ,mungkin karena sudah di kuasai oleh orang - orang yang mempunyai ilmu pengetahuan maka semakin terpojoknya masyarakat kalangan bawah untuk mendapatkan hak mereka untuk mencukupi kebutuhan hidup.

3.globalisasi dan pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat indonesia

Zaman globalisasi di indonesia ini sangat berkembang ,apalagi dalamm bidang teknologi yang sangat modern,membuat orangv untuk berkomunikasi atau melakukan segala aktifitas bisa dengan cara modern,tidak perlu lagi jauh - jauh untukmelakukan aktifitasnya.Contohnya saja dalam teknologi internet orang bisa mencari info atau sesuatu melalui jaringan internet.Jadi tidak perlu repot untuk berusaha atau mempromosikan keliling.Jadi globalisasi sekarang apat mempermudah masyarakat indonesia melakukan segala pekerjaan.


Tetapi di samping itu juga globalisasi yang sangat pesat ini bisa menyusahkan bagi norang - orang yang kurang ilmu pengetahuan tentang kemajuan jaman.Mereka akan sangat tertinggal dan tidak mengerti apa - apa.Jadi kasihan bagi orang - orang yang kirang tahu tentang kemajuan jaman karena dapat menghambat pencarian mereka dalam mencukupi kebutuhan hidupnya.Dari dua hal tersebut tetap saja perkembangan globalisasi di indonesia membawa pengaruh yang lebuh baik.

Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika

Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika adalah motto atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuna dan seringkali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.

Kalimat ini merupakan kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuna yaitu kakawin Sutasoma, karangan Mpu Tantular semasa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14.

Kakawin ini istimewa karena mengajarkan toleransi antara umat Hindu Siwa dengan umat Buddha.

Kutipan ini berasal dari pupuh 139, bait 5. Bait ini secara lengkap seperti di bawah ini:

Rwāneka dhātu winuwus Buddha Wiswa,

Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen,

Mangka ng Jinatwa kalawan Śiwatatwa tunggal,

Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.

Terjemahan:

  • Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda.
  • Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali?
  • Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal
  • Terpecah belahlah itu, tetapi satu jualah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran.

Bhinneka Tunggal Ika adalah motto atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuna dan seringkali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.

Kalimat ini merupakan kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuna yaitu kakawin Sutasoma, karangan Mpu Tantular semasa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14.

Kakawin ini istimewa karena mengajarkan toleransi antara umat Hindu Siwa dengan umat Buddha.

Kutipan ini berasal dari pupuh 139, bait 5. Bait ini secara lengkap seperti di bawah ini:

   Rwāneka dhātu winuwus Buddha Wiswa,
   Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen,
   Mangka ng Jinatwa kalawan Śiwatatwa tunggal,
   Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.

Terjemahan:

   * Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda.
   * Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali?
   * Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal
   * berbeda-beda tetapi tetap satu jua, tak ada hukum yang mendua

http://id.wikipedia.org/wiki/Bhinneka_Tunggal_Ika

Globalisasi dan Dampaknya Bagi Masyarakat

GLOBALISASI DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEKERJA

Istilah globalisasi sering kita dengar dan baca melalui berbagai mass media. Namun berapa banyak diantara kita yang mengetahui arti sebenarnya? Globalisasi dalam pengertian umun adalah suatu proses intensif yang menghubungkan perekonomian antar negara diseluruh dunia tanpa batasan apapun. Ini berarti para pemilik modal dapat membuka usaha dimanapun ia suka tanpa batasan apapun.

Aktifitas globalisasi ini dapat berupa paham/gagasan dasar Neoliberalisme yaitu sebuah gagasan yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi hanya akan bekerja optimal jika lalu lintas ekonomi global (barang, jasa maupun modal) didasari sepenuhnya oleh prinsip ”pasar bebas” (self regulation market). Peran negara harus diminimize/dikurangi dalam urusan ekonomi atau dengan kata lain negara harus tunduk kepada pasar.

Berikut beberapa aktor utama globalisasi:

  1. Bank Dunia (World Bank)

Didirikan pada tahun 1944 dengan tujuan utama meminjamkan uang dengan bunga yang berlaku di pasaran untuk keperluan pembangunan dan investasi proyek negara-negara berkembang dengan pendapatan perkapita yang relatif tinggi. Pnjaman diberikan kepada pemerintah atau proyek yg dijamin oleh pemerintah.

  1. IMF (international Monetary Fund/Dana Moneter Internasional)

Didirikan pada tahun 1944 dengan tujuan untuk menjaga sistem moneter internasional dengan cara mengembangkan harga tetap, membebaskan hambatan dalam perdagangan, pengembangan perdagangan multilateral dan mempromosikan perdagangan dan investasi dunia.

  1. ADB (Asian Development Bank/ Bank Pembangunan Asia)

Berdiri pada tahun 1966 dengan tujuan untuk meningkatkan proses pembangunan sosial ekonomi di kawasan asia pasifik. Sumber keuangan berasal dari negara anggota.

  1. CGI (Consultative Group on Indonesia/ Kelompok konsultatif untuk Indonesia)

Adalah konsorsium negara dan lembaga pemberi hutang ke Indonesia yg diketuai oleh Bank Dunia. Kendati CGI sudah tidak lagi berperan efektif, namun sisa-sisa persoalan masih sangat dirasakan dampaknya oleh masyarakat Indonesia.

  1. IFC (International Finance Corporation/ Lembaga Keuangan Internasional).

Berdiri tahun 1966 bertujuan untuk membangun bisnis swasta di negara berkembang. Pinjaman ditujukan untuk bisnis swasta dengan sumber dana berasal dari anggota yang menjaminkan obligasinya di pasar modal internasional. Sampai tahun 1994, pembiayaan, pinjaman dan investasi IFC diseluruh dunia telah mencapai U$ 2.5 Miliar.

Dalam menjalankan aksinya aktor-aktor globalisasi tersebut terus mendekati negar-negara berkembang yang mengalami krisi ekonomi. Mereka menawarkan bantuan dan pinjaman dengan syarat-syarat tertentu (letter of Intent- LoI). Berikut adalah resep-resep yg ditawarkan oleh aktor globalisasi untuk kreditor agar mendapatkan hutang:

v Liberalisasi

o Intervensi pemerintah dalam bidang ekonomi harus dihilangkan karena akan mendistorsi peran pasar.

o Pembukaan kesempatan seluas-luasnya bagi investasi asing dalam perekonomian negara (termasuk eknomi yg dikuasai oleh negara).

o Negara wajib memfasilitasi kelancaran arus masuk investasi asing dengan jaminan fasilitas yg luas dan longgar.

v Privatisasi

o Percepatan pemindahan kepemilikan aset-aset ekonomi milik negara ke tangan swasta.

o Pemindah tanganan aset-aset ekonomi milik negara ke tangan investor asing tersebut termasuk aset-aset ekonomi yg seharusnya dikuasai oleh negara seperti BUMN/BUMD yg bergerak di bidang keuangan, telekomunikasi, pertambangan, pupuk dan usaha-usaha strategis lainnya.

v Diregulasi

o Pengurangan peran pemerintah dan penyediaan fasilitas dan regulasi yg pro pasar, termasuk didalamnya diregulasi terhadap UU Ketenagakerjaan (UU No 13/2003, UU No 2/2004, UU 21/2000)

Namun semua resep yang ditawarkan para aktor globalisasi tersebut di atas yg bersifat generik seperti : meningkatkan pajak, meningkatkan suku bunga, memangkas anggaran publik (kesehatan/pendidikan), mengurangi subsidi BBM, memangkas subsidi pupuk dan mengurangi tunjangan sosial bagi rakyat, liberalisasi finansial dan pasar keuangan, menggenjot investasi asing dengan fasilitas khusus (tax holiday, bebas bea masuk) serta mendorong privatisasi seluas-luasnya terbukti telah gagal untuk memulihkan kondisi krisis ekonomi negara-negara kreditor termasuk Indonesia. Tingginya jumlah pengangguran dan angka kemiskinan yg terus meningkat dari tahun ke tahun merupakan bukti nyata kegagalan tersebut.

Sebelum krisis tahun 1997, kondisi hutang Indonesia sudah mencapai 30% dari PDB dan saat krisis rasio hutang membengkak hingga 128%. Lembaga Keuangan Internasional pernah mencatat bahwa hutang LN Indonesia pada tahun 2004 sudah mencapai angka U$ 77,1 miliar dollar sementara hutang domestik sebesar U$ 68,9 miliar dollar. Pembayaran cicilan hutang telah mengambil porsi 52% dari total penerimaan pajak yg dibayarkan oleh rakyat sebesar Rp 219,4 T. INFID pernah menghitung secara kasar bahwa Indonesia harus menyisihkan U$ 2,5 Juta dollar tiap harinya untuk membayar bunga utang kepada negara-negara donor dan lembaga keuangan internasional (WB & IMF).

Jadi keuangan negara ini telah dibuat bangkrut melalui ketergantungan dalam bidang keuangan, sehingga kita kehilangan kedaulatan dan kemandirian dalam mengatur diri sendiri. Alokasi APBN untuk pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan rakyat telah dipangkas dan dikalahkan oleh kepentingan negara untuk membayar hutang. Anggaran yang semestinya untuk memerangi kemiskinan telah habis dikuras untuk membayar cicilan utang yg menurut data Koalisi Anti Utang (KAU) pada tahun 2006 mencapai angka Rp 69,8 Triliun. Uang sebanyak itu mesthinya dapat memenuhi anggaran 20% pendidikan dan kesehatan. Dalam APBN-P 2006, pos anggaran untuk kehidupan rakyat jumlahnya hanya Rp 3,7 T, bencana alam Rp 1.8 T dan fungsi lingkungan hidup Rp 4.4T.

Meski agak lambat pemerintah akhirnya menyadari bahwa harus ada alternatif lain untuk mendanai pembangunan dan mengurangi beban utang. 5 oktober 2006, negara memgembalikan seluruh dana pingjaman berjaga-jaga (stand by loan) IMF sebesar U$ 3.1 miliar ditambah bunga 1 kali pembayaran dan totalnya menjadi U$ 3.2 miliar dollar. Sebelumnya Juni 2005, negara sudah mengembalikan utang sebesar U$3.7M dollar. Pengembalian tersebut dengan mempertimbangkan kecukupan cadangan dana devisa. Sept 2006 cadangan devisa negara mencapai U$ 42,35 miliar dollar dan meningkat pada tahun 2007 hingga U$43 miliar dollar.

Keputusan mempercepat pelunasan hutang terhadap IMF dan membubarkan CGI sangat tepat secara politik dan ekonomi. Hutang IMF yg disertai letter of intent, telah menjerumuskan indonesia ke dalam jurang liberalisasi ekonomi yg menjajah dan memiskinkan rakyat. Tercercermin dari peningkatan kebangkrutan usaha, kehancuran perbankan nasional, peningkatan pengangguran, serta peningkatan hutang luar negri selama lima tahun terakhir.

Globalisasi telah menimbulkan dampak yang luas terhadap nasib jutaan pekerja/buruh di Indonesia. Upah dan kondisi kesejahteraan buruh yg terus turun sebagai akibat dari pola kebijakan pembangunan yg sepenuhnya telah menggantungkan diri pada kebijakan ekonomi politik neoliberal. Rendahnya kualitas SDM pekerja/buruh sebagai akibat rendahnya upah dan ketiadaan komitmen dari pelaku usaha dan pemerintah untuk meningkatkan keterampilan dan kualitas SDM pekerja.

Ketidakpastian masa depan pekerja/buruh yg diakibatkan oleh maraknya praktek outsourcing, kerja kontrak dan sejenisnya berdampak kian lemahnya ikatan emosional dan perjuangan nasib pekerja dalam konteks gerakan SP/SB.



http://agussr.wordpress.com/2009/01/03/8/

Senin, 15 Februari 2010

Kebuayaan asli daerah ku ?

Saya berasal dari jawa barat,maka saya ingin menceritakan kebudayaan apa saja yang ada di jawa barat,walaupun saya tidak terlalu banyak tentang kebudayaan di daerah saya.Jawa barat termasuk propinsi yang sebagian besar orangnya ahli berbahasa sunda,walaupun bahasa sunda ada 2 macam yaitu yang halus dan kasar,maka dari itu jawa barat disebut kota parahyangan,walaupun kota parayangan identik dengan kota kembang yaitu kota bandung.Di jawa barat juga mempunyai berbagai macam budaya yaitu budaya dari seni tari.seni Tari dari jawa barat yaitu tari jaipong,yang di iringi musik dengan alat musik tradisional utamanya gendang,dan penyanyinya disebut sinden,serta para penarinya disebut ronggeng ataujuga sinden.


selain itu juga dari alat musik jawa barat yang sudah terkenal juga di sebut angklung yang terbuat dari bambudan cara memainkannya di goyangkan ke kiri atau ke kanan,tetapitidak asal di goyang harus punya aturan tertentu agar terdengar bermelodi.


Dan kebudayaan terakhir dari jawa barat adalan kebudayaan seni dari lagu atau musik.Jika bicara tentang lagu,lagu bubuy bulan sudah tidak asing lagi terdengar,sudah pasti berasal dari jawa barat.Tidak hanya itu tetapi masih banyak lagi seperti mojang priangan,tokecang dan lain - lain.


ternyata masih ada lagi kebudayaan asli darah jawa barat yaitu wayang golek.Wayang golek terbuat dari kayu dan yang memainkannya di namakan dalang,wayang golek juga di iringi dengan musikasli sunda.Dalam wayang golek selalu menceritakan kejadian dahulu dan kejadian para dewa.Nama - nama dari wayang golek juga sangat unik - unik di antaranya,Arjuna,atikarna, dan ada juga peran yang lucu yang bernama Cepot dan gareng yang sudah tidak asing lagi terdengar.mungkin masih banyak lagi budaya di daerah saya,tapi mungkin saya tidak terlalu tahu.Itulah kebudayaan asli daerah jawa barat yang saya ketahui.

Mengapa aku jarus banggsa sebagai bangsa indonesia?

Sebagai bangsa indonesia asli,haruslah kita bangga terhadap bangsa kita.Banyak sekali yang harus kita bangga menjadi bangsa indonesia,di antaranya kita dilahirkan dan di besarkan di bangsa ini.Selain itu juga di lihat dari sisi letak bangsa kita sangat strategis yaitu indonesia di apit oleh 2 benua dan 2 samudra.Masih banyak lagi mengapa kita harus bangga sebagai bangsa indonesia.


Selain itu juga dari segi seni budaya,pendidikan,sosial,dan juga dari segi agama dan suku memang kita pantas serta wajib bangga sebagai bangsa indonesia.Contohnya dari segi seni dan budaya.Di indonesia banyak sekali seni - seni budaya yang di ciptakan dari berbagai daerah di indonesia,Tidak hanya pada seni tari ataupun seni budaya pakaian saja,tetapi berbagai macam seni dari alat - alat musik tradisional yang sangat terkenal di mata dunia.


Jika dari segi pendidikan dan sistem pemerintahan indonesia itu sangat unik dan menarik,karena indonesia berpedoman kepada pancasila yang menceritakan kehidupan manusia sehari - hari.Karena dari keLima isi pancasila tersebut terdapat masalah gama,politik,sosial,rasa kemanusiaan dan sebagainya.Maka dari itu pancasila disebut sebagai idiologi tertinggi bangsa indonesia.


Dan jika dipandang dari segi agama dan suku di indonesialah terdapat bermacam - macam agama dari mulai islam,hindu,budha,kristen mereka saling bersatu untuk memajkan bangsa ini.Apalagi dari segi suku,hanya di indonesia terdapat bermacam - macam suku dan ras,dari mulai suku dayak,suku ambon,suku minang kabau,suku batak dan lain - lain.maka dari itu kita punya alasan kuat mengapa harus bangga sebagai bangsa indonesia.

Minggu, 10 Januari 2010

Ingin Menghasilkan Produk Daur Ulang Sampah Plastik Layak Jual

Ingin Menghasilkan Produk Daur Ulang Sampah Plastik Layak Jual

Siti Fatimah, ibu rumah tangga RT 06 RW 08 Kelurahan Sawunggaling, Kecamatan Wonokromo, ialah satu diantara ibu-ibu yang ikut mendampingi anak-anaknya belajar bersama di Sanggar Kelompok Belajar Anak stren Kali Surabaya Gunungsari II, Minggu (20/12) pagi. Dua anak dan dua keponakan Fatimah ikut belajar bersama di sanggar itu. Tapi, apa yang dilakukan Fatimah berbeda dengan ibu-ibu lainnya. Di tangan kiri Fatimah nampak memegang anyaman dari sampah plastik sedotan air mineral. Di tangan kanan Fatimah nampak memegang jarum dan benang untuk anyaman.


Ketika dikonfirmasi Tunas Hijau tentang aktivitas yang sedang dilakukannya sambil menunggu anak dan keponakannya belajar bersama, Fatimah mengaku sedang menyelesaikan daur ulang sampah plastik sedotan air mineral menjadi anyaman. “Rencananya untuk taplak meja rumah,” kata Fatimah sambil menunjukkan anyaman yang telah dibuatnya. Fatimah juga nampak membawa dompet dari daur ulang anyaman sampah plastik sedotan besar berwarna merah. Dompet itu digunakan untuk menyimpan uang dan benda-benda lain seperti layaknya dompet kebanyakan ibu-ibu.

Fatimah ingin kemampuannya mendaur ulang sampah plastik itu tidak hanya untuk ketrampilan saja. “Saya tidak ingin sekedar bisa ketrampilan mendaur ulang sampah plastik jenis bungkus mi instan dan sedotan seperti ini saja. Saya juga ingin bisa menambah nafkah keluarga dari barang-barang daur ulang sampah plastik yang saya hasilkan,” kata Siti Fatimah sambil menunjukkan dompet daur ulang yang sudah jadi. “Tapi kalau dompet ini masih belum layak dijual, Mas. Bahan yang digunakan masih perlu diseleksi biar layak jual,” kata Siti Fatimah pada Tunas Hijau.

Sejak mendapat pelatihan daur ulang plastik seminggu sebelumnya, Fatimah mengaku banyak memanfaatkan waktu kosongnya di rumah untuk mengasah kemampuan daur ulang sampah plastik. “Biasanya setelah selesai memasak dan menuggu anak-anak pulang sekolah, saya melanjutkan aktivitas daur ulang yang saya dapat dari pelatihan daur ulang seminggu sebelumnya di Balai RT 6 RW 8,” kata ibu dari Afif Hadi Saputra, 8, yang tergolong aktif mengikuti belajar bersama di sanggar.

Olah Sampah Basah, Siswa SD Perak Barat Sibuk Menutup Hidung

Olah Sampah Basah, Siswa SD Perak Barat Sibuk Menutup Hidung

Tiga puluh siswa SDN Perak Barat Surabaya nampak duduk berhimpitan dalam ruang perpustakaan sekolah yang cukup sempit. Kondisi ini tidak mengurangi antusiasme para siswa mengikuti workshop pengelolaan sampah basah dengan nara sumber Tunas Hijau, Rabu (29/12) siang. 30 siswa itu adalah siswa kelas 4 dan 5 SDN Perak Barat Surabaya. Sebagian besar dari mereka merupakan kader lingkungan hidup sekolah dasar kawasan Surabaya utara. Workshop tersebut mencoba untuk mengajarkan para siswa tentang cara mengolah sampah basah atau organik yang dihasilkan di sekolah menjadi kompos.


Diawal sesi yang dipandu oleh Bram Azzaino – aktivis senior Tunas Hijau, para siswa diajak mereview pengetahuan tentang sampah. Banyak hal yang diulas terkait sampah, mulai apa sih sampah itu, sumber sampah, macam-macam sampah, hingga pengelolaan sampah. Ketika ditanya apakah sampah basah dan sampah kering, nampak saling berebut diantara mereka untuk menjawab. Ada yang menjawab sampah basah itu sisa makanan, buah busuk dan sayuran. Sedangkan sampah kering itu kaleng, plastik, bungkus makanan, botol.


Bagaimana dengan pengertian sampah ini?” tanya Bram Azzaino sambil menunjukkan botol minuman plastik yang masih berisi air mineral. Dengan ragu-ragu mereka semua menjawab bahwa itu adalah jenis sampah basah. Dijelaskan oleh Bram bahwa sampah basah bukan berarti sampah itu basah oleh air. “Bahwa sampah basah kalau tidak kita kelola dengan baik akan berdampak buruk terhadap lingkungan hidup. Salah satunya ya menyebabkan bumi ini semakin panas. Diantara ciri sampah basah, bila sudah sehari, maka sampah itu akan berbau, mengeluarkan cairan dan mengundang belatung, jelas Bram Azzaino.


“Lalu bagaimana kita mengelola sampah basah?” tanya Bram. Ketika yang lain masih terdiam memikirkan caranya, siswa kelas 4D Raka Ditya langsung menjawab “Dengan dijadikan kompos”. “Betul. Lalu ada yang tau caranya buat kompos? Nah yang akan kita lakukan sekarang adalah praktek bagaimana cara membuat kompos,” jawab Bram sambil meminta para siswa untuk menuju lapangan untuk praktek pengolahan sampah basah menjadi kompos.


Saat melihat komposter, dengan antusias mereka membenahinya. Namun saat melihat sampah sisa makanan yang baru dikumpulkan dari kantin sekolah, hampir semua siswa yang melihat terasa jijik dan menutup hidungnya. Saat dijelaskan lebih lanjut bahwa komposter yang digunakan ini tidak menimbulkan bau, mereka semua penasaran. Ketika dibuktikan dengan memasukkan sampah basah yang sudah mereka kumpulkan kemudian komposter di tutup, mereka lantas mencoba mencium dari atas tutup. Akhirnya mereka percaya bahwa komposter itu tidak menimbulkan bau busuk.